Bemby dan Shania berlari-lari ke arah rumah mewah tersebut. Mereka terkejut ketika sampai di pintu ruang tamu. Tidak hanya kaca-kaca yang berserakan, pot-pot keramik Cina dan vas bunga juga pecah.
”Aduuuh...maaf Pak, istri saya nggak sengaja,” kata Bemby kepada seorang Bapak yang tampak duduk dengan tenang.
”Nggak apa-apa,” kata Bapak itu. ”Saya seharusnya berterima kasih pada anda berdua karena telah membebaskan saya dari belenggu vas bunga kuno buatan Cina itu. Saya sebenarnya adalah jin. Nah, sebagai ucapan terima kasih,saya akan meluluskan tiga permintaan. Satu untuk anda, satu untuk istri anda, dan satu lagi untuk saya sendiri,” ujar Bapak itu dengan mimik serius dan berwibawa.
”Apa permintaan anda?” tanyanya.
”Saya ingin rekening saya setiap bulan terisi 1 milyar rupiah, sepanjang hidup saya,” pinta Bemby.
”Bimsalabim...sudah terlaksana! Silakan cek rekening anda mulai bulan depan,” kata Bapak itu.
”Dan apa permintaan anda, nona cantik?” tanya Bapak itu pada Shania.
”Saya minta mobil dan perhiasan paling mewah yang ada di muka bumi,” katanya. ”Bimsalabim....sudah terlaksana juga! Bisa dilihat mulai besok pagi,” kata Bapak itu lagi.
Bemby dan Shania girang bukan main.
”Lalu, permintaan Bapak Jin sendiri apa?” tanya Bemby penasaran.
”Begini...ehm...saya ingin bercinta sepanjang hari ini bersama istri anda,” jawab Bapak itu. Bemby dan Shania terkejut bukan main. Tapi karena jin itu sudah bermurah hati memberikan mereka segalanya, maka Bemby mengijinkan Shania menemani jin tersebut.
Singkat cerita, mulai pagi itu hingga sore harinya, Shania harus melayani kebutuhan seks Bapak Jin. Menjelang malam, Bapak itu mengijinkan Shania pulang. ”Terima kasih, kamu hebat sekali,” katanya sambil mengedipkan mata.
”Ngomong-ngomong, berapa usia kamu dan suami kamu?”
”Saya 25 tahun, Pak,” kata Shania.
”Hah, 25 tahun? Umur 25 tahun kok masih percaya sama jin sih?” kata Bapak itu.